Proses
sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana seharusnya
seseorang bertingkah laku di tengahtengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Proses sosialisasi membawa seseorang dari keadaan belum tersosialisasi menjadi
masyarakat dan beradab. Melalui sosialisasi, seseorang secara berangsur-angsur
mengenal persyaratan-persyaratan dan tuntutan- tuntutan hidup di lingkungan
budayanya. Oleh karena pentingnya pembahasan sosialisasi, maka secara khusus
para ahli memfokuskan perhatian studinya guna mengungkap arti sosialisasi
sesuai dengan titik tolak dan sudut pandang yang berbeda-beda. Tokoh-tokoh
seperti Kimbal Young, R.S. Lazarus, Havigurst, Naugarten, Thomas Ford Hoult
serta George Herbert Mead seperti dirangkum Ahmadi (1991) mengemukakan
pengertian sosialisasi mencakup :
a. Proses
sosialisasi adalah proses belajar. Yaitu suatu proses akomodasi di mana
individu menahan, mengubah impulsimpuls dalam dirinya lalu diikuti oleh upaya
pewarisan cara hidup atau kebudayaan masyarakatnya,
- Dalam proses sosialisasi itu individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, nilai-nilai dan tingkah laku dalam masyarakat di mana ia hidup, dan 3. Semua sikap dan kecakapan yang dipelajari dalam proses sosialisasi itu disusun dan dikembangkan secara sistematis dalam pribadinya.
Pendekatan dalam teori sosialisasi:
Teori
Sosialisasi Pasif. Pertama, dari Talcot Parson,1959 dalam Liliweri (2001) yang
mengemukakan bahwa proses sosialisasi merupakan bagian dari perspektif
fungsionalisme. Sosialisasi seperti belajar berlangsung terus selama hidup
namun proses yang paling dramatis dikaitkan dengan anak didik. Jadi, ada proses
yang mengharuskan perubahan terhadap struktur kepribadian dasar. Di satu pihak,
tuntutan anak didik harus diubah namun di lain pihak anak didik masih
bergantung pada keteraturan dalam struktur dan fungsi, misalnya fungsi
keluarga. Kedua, sosialisasi dari Kluchkon yang konsepnya didasarkan pada
proses mengubah orientasi anak didik. Misalnya orientasi nilai, orientasi
terhadap kodrat, alam, waktu, modalitas. Ketiga, sosialisasi dari Mc. Clelland
bahwa keinginan untuk mencapai prestasi pribadi, kebutuhan akan berprestasi
sudah merupakan keinginan setiap manusia. Ketiga-tiganya tetap menekankan
pengaruh dari struktur sosiokultur dominan yang paling vital membentuk individu
dalam proses sosialisasi. Individu hanya sekadar bagian kecil dari sistem
sosial makro yang melingkupi kehidupannya hanya bermaksud memberikan
reaksi-reaksi pasif untuk menyesuaikan tuntutan-tuntutan eksternal.
Teori
Sosialisasi Aktif. Menurut Mead dalam Liliweri (2001) manusia tidak saja
merespon nilai baru tetapi menciptakan peranannya dalam kondisi material di
mana ia hidup agar bisa sukses merespon hal baru. Kondisi itu hanya bisa
dibentuk melalui proses interaksi dengan orang lain.
Teori
sosialisasi radikal, yang berlangsung dalam masyarakat yang berlapis-lapis.
Konsep ini mengacu pada hegemoni Gramsci yang mengemukakan bahwa kemampuan
kelompok dominan selalu berusaha untuk mempertahankan statusnya kemudian
mensosialisasikan nilainya kepada yang lain.
The King Casino | Review of Casino | RTP - Joker
BalasHapusThe king septcasino casino review - everything kadangpintar you need to 바카라 사이트 know about this popular casino. It's all 출장안마 about quality and https://jancasino.com/review/merit-casino/ quantity.